Juventus's Blog

  • Subscribe to our RSS feed.
  • Twitter
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Facebook
  • Digg

Saturday, 7 January 2012

Tahun 2050 Reaktor Fusi Dioperasikan ?

Posted on 05:59 by Unknown
Naiknya harga minyak mentah boleh jadi membawa berkah besar bagi negara-negara pengekspor minyak seperti OPEC. Namun di lain pihak, terutama negara-negara industri maju, kenaikan harga minyak dapat membawa bencana besar bagi perekonomian mereka. Sumber bahan bakar alternatif yang andal selain bahan bakar fosil ini memang merupakan impian bagi mereka. 

Tidak dapat dimungkiri bahwa bahan bakar minyak (BBM) merupakan sumber energi terbesar yang dimanfaatkan manusia, terutama untuk masalah transportasi. Namun tidak dapat dimungkiri pula bahwa BBM akan segera habis jika pola kenaikan pemakaian BBM seperti saat ini tidak dapat diubah. Di sisi lain, dengan gaya hidup manusia sekarang, pembakaran BBM telah meningkatkan kadar CO2 di atas permukaan Bumi yang memicu efek rumah kaca berupa kenaikan temperatur dan cenderung untuk mendestabilisasi pola cuaca. Sumber energi batu bara yang menjadi andalan banyak negara (karena cadangan cukup berlimpah) memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih besar. 

Sementara itu, teknologi energi terbarukan yang ramah lingkungan seperti energi surya, air, angin, pasang surut, biomassa, dan geotermal sudah secara masif dikembangkan. Namun kelemahan energi jenis ini adalah pada masalah efisiensi serta cadangan sumber yang bervariasi di atas permukaan Bumi. Beberapa di antaranya seperti energi surya, air dan angin, sangat dipengaruhi oleh pola cuaca setempat. Dengan teknologi yang ada saat ini, energi-energi tersebut dapat memenuhi kebutuhan negara-negara dengan populasi yang tersebar namun sulit untuk menyediakan energi bagi populasi padat terkonsentrasi dengan kebutuhan energi per jiwa cukup tinggi seperti di negara-negara industri. 

Energi nuklir fisi (nuklir konvensional yang ada sekarang) dapat dianggap sebagai solusi intermediate karena cadangan bahan bakarnya cukup berlimpah. Namun, isu radiasi serta limbah nuklir yang menjadi sangat sensitif di masyarakat (serta sering dipolitisir) telah secara signifikan menekan perkembangan teknologi jenis ini. Apalagi jika dikaitkan dengan isu terorisme, tampaknya masa depan energi nuklir fisi sulit diramalkan menjadi baik. 

Reaksi fusi
Reaksi fusi merupakan reaksi yang membuat Matahari serta bintang-bintang di jagat raya ini bercahaya. Reaksi jenis ini hanya dapat berlangsung jika temperatur, tekanan, dan kerapatan bahan bakar ekstrem tinggi. Di dalam inti Matahari, misalnya, temperatur 15-20 juta derajat Celsius, tekanan gravitasi sekitar seperempat triliun atmosfer, serta kerapatan yang mencapai delapan kali kerapatan emas, telah menjamin berlangsungnya fusi inti-inti hidrogen menjadi inti helium secara kontinu selama miliaran tahun. Temperatur dan tekanan ekstrem tersebut diperlukan dalam reaksi fusi untuk mengatasi gaya tolak-menolak Coulomb akibat muatan proton yang menjadi luar biasa besar untuk jangkauan reaksi nuklir. Pada bintang-bintang yang lebih besar, temperatur, tekanan, dan kerapatan mereka dapat lebih besar dari angka-angka di atas. 

Tentu saja kondisi tersebut sulit dicapai di atas permukaan Bumi sehingga proses lain harus dicari. Nukleus-nukleus ringan yang memiliki energi ikat rendah cenderung untuk berfusi menjadi nukleus yang lebih berat karena energi ikatnya lebih tinggi. Tingginya energi ikat menggambarkan kestabilan nukleus. Sebaliknya, dengan alasan yang sama, nukleus berat (misalnya 239 Pu) cenderung untuk berfisi (pecah) menjadi nukleus-nukleus yang lebih ringan. 

Salah satu reaksi fusi yang saat ini serius dipertimbangkan adalah penggabungan nukleus deuterium (D) dan tritium (T). Reaksi DT ini memiliki peluang lebih besar dibandingkan dengan reaksi DD atau Da (a adalah nukleus helium). Selain itu, cadangan bahan bakar (D dan T) sangat berlimpah. Deuterium dapat diekstraksi dari air melalui metode elektrolisis. Setiap satu meter kubik air mengandung 30 gram deuterium, sehingga jika seluruh listrik di muka Bumi ini dibangkitkan oleh reaktor fusi, maka cadangan deuterium akan mencukupi kebutuhan lebih dari sejuta tahun. Tritium tidak tersedia secara alami, melainkan harus diproduksi (dibiakkan) dalam reaktor dengan litium. Litium adalah metal yang paling ringan yang cukup banyak ditemukan pada kulit Bumi serta dalam konsentrasi rendah di lautan. Cadangan litium yang telah diketahui hingga saat ini dapat mencukupi kebutuhan selama lebih dari 1.000 tahun. 

Litium akan dibuat menjadi selimut (blanket) reaktor seperti diperlihatkan pada Gambar. Reaksi fusi DT akan menghasilkan a dan neutron n. Neutron ini akan bergerak keluar plasma (atom-atom helium dan tritium yang telah kehilangan elektron akibat temperatur sangat tinggi) dan diserap oleh selimut litium yang selanjutnya menghasilkan T dan a. Kedua jenis reaksi tersebut berlangsung bergantian menghasilkan energi yang dapat diserap oleh dinding reaktor.
D + T --> a + n + energi
n + Li --> a + T + energi
Keuntungan lain reaktor fusi adalah rendahnya problem sampah nuklir. Dari semua bahan bakar fusi hanya tritium yang radioaktif dengan waktu paruh (half life) 12,5 tahun. Sampah radioaktif yang serius di sini hanyalah material dinding reaktor yang menjadi radioaktif karena dihujani oleh partikel neutron. Namun radioaktivitas yang ditimbulkan akan "cepat sekali" dalam kasus terburuk kurang dari 100 tahun. Bandingkan dengan sampah reaktor fisi konvensional yang tetap radioaktif setelah jutaan tahun. Dengan demikian, mayoritas sampah fusi dapat dikubur tidak terlalu dalam dan relatif dengan cepat dilupakan. 

Selain itu, reaksi fusi secara inheren sangat aman. Kegagalan dalam bentuk apa pun akan cepat mengontaminasi plasma dalam reaktor yang berakibat padamnya reaksi fusi. Tidak ada reaksi berantai di sini yang dapat tumbuh secara eksponensial akibat kegagalan pengendalian titik kritis seperti pada reaktor fisi. 

Dari penjelasan tersebut tampak bahwa reaktor fusi merupakan pembangkit energi (listrik ataupun termal) impian. Tidak ada emisi CO atau CO2 dan dampak lingkungannya jauh di dalam batas toleransi. Meski demikian masih banyak problem yang harus dipecahkan ilmuwan sebelum reaktor fusi dapat beroperasi secara komersial.



sumber :  http://www.forumsains.com/artikel/tahun-2050-reaktor-fusi-dioperasikan/
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Posted in Softskill | No comments
Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Popular Posts

  • Peran Teknologi Nano di Bidang IT
    Peran teknologi nano dalam pengembangan teknologi informasi (IT,  information technology ), sudah tidak diragukan lagi. Bertambahnya kecepat...
  • Korupsi dan Dampak Bagi Perekonomian Indonesia
    Definisi korupsi sesungguhnya beragam. Namun jika dipandang dari sisi ekonomi, korupsi berarti the misuse of public office for private gain...
  • KPK vs DPR
    Pertemuan DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini menjadi pertaruhan yang teramat besar dan penting. Ini pertaruhan apakah KPK...
  • Analisis Tugas dan Interface
    Analisis tugas adalah proses menganalisis bagaimana manusia melaksanakan tugas, apa saja yang mereka lak...
  • HELP DAN DOKUMENTASI
    Tinjauan User mempunyai perbedaan kebutuhan User support seharusnya : o    Tersedia tetapi t...
  • Fenomena Siklus Matahari
    Seperti yang kita tahu matahari juga melakukan perjalanan evolusinya. Dalam aktivitasnya matahari sebagai bintang juga menunjukkan sifat-s...
  • TUGAS BAHASA INDONESIA MINGGU KE ENAM
    PENJELASAN MENGENAI METODE ILMIAH Metode ilmiah    atau    proses ilmiah    merupakan proses ke ilmuan    untuk memperoleh   pengetahuan   s...
  • Sistem Kendali Fly-by-wire
    Pada beberapa dekade setelah Wright bersaudara melakukan penerbangan pertama, semua pesawat menggunakan sistem kendali mekanikal dan hidro...
  • Karakteristik dan aspek-aspek yang mempengaruhi manajemen proyek
    Karakteristik dan aspek-aspek yang mempengaruhi manajemen proyek karakteristik manajemen proyek maupun aspek2 yang mempengaruhinya sangat pe...
  • Sistem Peringatan Dini untuk Tsunami
    Menurut bahasa yang mudah dimengerti, sistem peringatan dini adalah sistem yang menginformasikan kemungkinan terjadinya bahaya sebelum bah...

Categories

  • Champion League
  • IMK
  • Juventus FC
  • My Team Favourite
  • Sofskill
  • Softskill

Blog Archive

  • ▼  2012 (30)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ▼  January (23)
      • Penyakit Jantung Koroner yang Mematikan
      • Porphyria, The Vampire Disease
      • Kissing Disease
      • Manusia Berdarah Hijau
      • Salmonella : Infeksi yang Mematikan
      • Movement Radars
      • Tahun 2050 Reaktor Fusi Dioperasikan ?
      • Sistem Peringatan Dini untuk Tsunami
      • WiSE : Alat Transportasi Alternatif Antarpulau
      • Gambar 3D Mata dengan Resolusi Tinggi
      • Sistem Kendali Fly-by-wire
      • Superkomputer Masa Kini
      • Glisse 581, Planet Layak Huni Selain Bumi
      • Menyingkap Misteri Black Hole
      • Fenomena Siklus Matahari
      • Apollo 11 dan Dugaan Kebohongan NASA (part 2)
      • Apollo 11 dan Dugaan Kebohongan NASA (part 1)
      • Panen Kapas Hasil Transgenik di Sulawesi Selatan
      • Peran Teknologi Nano di Bidang IT
      • ZigBee, Teknologi Wireless Masa Depan
      • Teknologi Sel Surya Untuk Energi Masa Depan
      • ASEAN Para Games 2011
      • Konflik Mesuji
  • ►  2011 (27)
    • ►  December (4)
    • ►  October (8)
    • ►  June (4)
    • ►  May (4)
    • ►  March (5)
    • ►  February (2)
  • ►  2010 (5)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
Powered by Blogger.

About Me

Unknown
View my complete profile